In the Bible, the meaning of commitment.How do we inherit eternal life ? How can we know GOD , the living God ? we will find later that the answer to these questions is closely associated with commitment in biblical teaching. Commitment is an act, on our part, as a response to God . There is no point to talk about commitment if a person does not have the intention to commit. So
the purpose of decomposition about the commitment here is to help us
make a specific and active response to God , and not just gain knowledge
only. I want basing in the Bible, the Word of God, not human ideas. The goal is a breakthrough (breakthrough) in our relationship with God. And for those of you who have made a commitment to God, I hope this
can help you to get rid of all obstacles that may exist between God and
you.
Gabriella's Blog
Wednesday, 16 April 2014
Tuesday, 15 April 2014
Pembelajaran Abad-21
Prinsip-prinsip yang dikembangkan untuk pembelajaran abad-21 adalah: memiliki konteks dunia nyata, menggunakan dan menerapkan keahlian serta pengetahuan, menggunakan banyak strategi atau solusi ganda, berperan sebagai "kail" untuk menarik siswa ke dalam pembelajaran yang bermakna, dan menekankan refleksi pribadi dan penilaian pribadi siswa.
Pembelajaran abad-21 membutuhkan teknik penilaian otentik, dengan tugas praktik (performance task) misalnya adalah kegiatan, persoalan, atau proyek yang membuat siswa memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan bisa mereka lakukan. tugas ini berdasarkan materi pengetahuan dan keterampilan memproses sebelumnya, seperti kebiasaan kerja, dan meningkatkan pembelajaran ketika siswa mengolah dan menyatukan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran tersebut.
Tugas harus menarik bagi siswa dan juga harus terkait dengan materi penting, keahlian mengolah dan perancangan kerja kurikulum. Penyusunan kriteria penilaian itu sangat rumit karena tugas yang kompleks tidak bisa dinilai menggunakan kriteria yang sederhana. Jika tugas penilaian mencakup beberapa elemen seperti laporan tertulis, presentasi lisan, dan proyek kreatif, setiap elemen tersebut perlu memiliki serangkaian kriteria penilaian yang bersesuaian (bukti pemahaman tiap-tiap kategori)
Pembelajaran abad-21 membutuhkan teknik penilaian otentik, dengan tugas praktik (performance task) misalnya adalah kegiatan, persoalan, atau proyek yang membuat siswa memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan bisa mereka lakukan. tugas ini berdasarkan materi pengetahuan dan keterampilan memproses sebelumnya, seperti kebiasaan kerja, dan meningkatkan pembelajaran ketika siswa mengolah dan menyatukan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran tersebut.
Tugas harus menarik bagi siswa dan juga harus terkait dengan materi penting, keahlian mengolah dan perancangan kerja kurikulum. Penyusunan kriteria penilaian itu sangat rumit karena tugas yang kompleks tidak bisa dinilai menggunakan kriteria yang sederhana. Jika tugas penilaian mencakup beberapa elemen seperti laporan tertulis, presentasi lisan, dan proyek kreatif, setiap elemen tersebut perlu memiliki serangkaian kriteria penilaian yang bersesuaian (bukti pemahaman tiap-tiap kategori)
Sunday, 13 April 2014
PENGAWAS SEKOLAH PROFESIONAL
- PENGAWAS DAN KEPENGAWASAN
Pengawas sekolah adalah guru pegawai
negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah (PP 74 Tahun 2008).
Kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program
pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program dan melaksanakan pembimbingan
dan pelatihan professional guru.
- PERAN PENGAWAS SEKOLAH
Pengawas sekolah memiliki peran yang
signifikan dan strategis dalam proses dan hasil pendidikan yang bermutu di
sekolah. Dalam konteks ini peran pengawas sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawas yang harus dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan (PP 19 tahun 2005, pasal 55). Peran tersebut
berkaitan dengan tugas pokok pengawas dalam melakukan supervise manajerial dan
akademik serta pembinaan dan peran pembinaan, pemantauan dan penilaian. Peran
pengawas sekolah dalam pembinaan setidaknya sebagai teladan bagi sekolah dan
sebagai rekan kerja serasi dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolah
binaannya. Peran pengawasan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan supervise
yang bersifat ilmiah, klinis, manusiawi, kolaboratif, artistic, interpretative,
dan berbasis kondisi social budaya. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan mutu
pembelajaran.
- PENGAWAS SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
Pengawas professional adalah pengawas
sekolah yang melaksanakan tugas pokok kepengawasan yang terdiri dari
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial serta
kegiatan pembimbingan dan pelatihan professional guru dengan optimal yang didukung
oleh standar dimensi kompetensi prasyarat yang dibutuhkan yang berkaitan dengan
(1) pengawasan sekolah, (2) pengembangan profesi, (3) teknis professional, dan
wawasan kependidikan. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme pengawas
sekolah melakukan pengembangan profesi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk
menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin komplek dan untuk lebih
mengarahkan sekolah kea rah pencapaian tujuan pendiidikan nasional yang
efektif, efisien, dan produktif.
Seorang pengawas professional dalam
melakukan tugas pengawasan harus memiliki : (1) kecermatan melihat kondisi
sekolah, (2) ketajaman analisis dan sintesis, (3) ketepatan dan kreatifitas
dalammemberikan treatment yang
diperlukan, serta (4) kemampuan berkomunikasi yang baik dengan setiap individu
di sekolah.
Karakteristik yang harus dimiliki
oleh pengawas sekolah yang professional diantaranya :
1.
Menampilkan
kemampuan pengawasan dalam bentuk kinerja.
2.
Memiliki
bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
3.
Melaksanakan
tugas kepengawasan secara efektif, dan efisien.
4.
Memberikan
layanan prima untuk semua pemangku kepentingan.
5.
Memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.
6.
Mengembangkan
metode dan strategikerja kepengawasan secara terus menerus.
7.
Memiliki
kapasitas untuk bekerja secara mandiri.
8.
Memiliki
tanggung jawab profesi.
9.
Mematuhi kode
etik profesi pengawas.
10. Memiliki
komitmen dan menjadi anggota organisasi profesi kepengawasan sekolah.
Saturday, 12 April 2014
Pebelajaran Berbasis Proyek
DESAIN PROYEK BERKELOMPOK
Satuan Pendidikan
: SMK
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Kompetensi dasar : 2.2 Menentukan
keliling dan luas daerah bidang datar.
Indikator : Siswa dapat menerapkan berbagai konsep dalam menghitung luas dan keliling
bangun datar, membuat model dan penyelesaian terhadap proyek matematika membuat
desain rumah ideal dan maket sederhana.
Materi : Geometri Dimensi Dua
Rancangan Perlakuan
Proyek berkelompok (Group
Project) akan dilakukan di kelas kontrol, dalam pelaksanaannya perlakuan
melibatkan satu orang guru mata pelajaran matematika. Peneliti akan berkolaborasi
dengan guru mata palajaran untuk mempersiapkan perlakuan di kelas kontrol
tersebut.
Pertemuan ke-1
Setelah guru menyampaikan materi pelajaran geometri
dimensi dua, satu jam pelajaran terakhir sama dengan 45 menit, guru memberikan
motivasi atau ilustrasi kepada siswa mengenai bangun datar yang ada di
kehidupan sekitar kita dan kemudian mengajak siswa untuk melakukan tugas
proyek. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing kelompok dapat
terdiri atas 3 – 4 orang siswa. Tugas proyek dan langkah-langkah pengerjaan
dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari. Dan siswa dipersilahkan
untuk bertanya apabila ada hal yang kurang dimengerti terhadap tugas proyek
tersebut.
Pada pertemuan ini
diharapkan siswa di dalam kelompok mulai melakukan tahap perencanaan bagi tugas
proyek pertama membuat desain rumah ideal beserta ukuran dan
spesifikasi pada desainnya dengan luas
tanah yang ditentukan berukuran 15 m x 30 m, siswa dipersilahkan untuk secara bersama-sama di kelompok masing-masing
merencanakan spesifikasi bagian ruangan yang diinginkan dalam desain rumah
secara rinci, membuat daftar alat dan bahan yang dibutuhkan, mencatat setiap
langkah yang dilakukan pada tahap ini. Setelah
melakukan tahap perencanaan diharapkan pada pertemuan berikutnya, kelompok
telah siap melakukan tahapan selanjutnya pada pertemuan kedua.
Pertemuan
ke-2
Pada pertemuan kedua ini, kelompok melanjutkan tahap pelaksanaan dari
proyek pertama yaitu, berkolaborasi membuat ukuran rumah
ideal yang tepat dan sesuai dengan ukuran luas tanah yang disediakan pada soal
proyek. Dan diharapkan siswa saling berkoordinasi dalam membuat gambar desain
dengan baik, kemudian mencatat setiap langkah yang dilakukan pada tahap ini.
Pada akhir pelaksanaan proyek ini diharapkan setiap kelompok akan
menghasilkan suatu produk, produk berupa gambar desain rumah ideal digambar
dengan skala yang tepat, produk berupa gambar desain rumah ideal dilengkapi
ukuran dan spesifikasinya, dan gambar desain dibuat dengan tampilan yang
menarik
Pertemuan ke-3
Pada pertemuan ini, siswa melanjutkan proyek berikutnya dan pada kesempatan
ini mereka dipersilahkan melakukan tahap perencanaan. Proyek kedua ini, setiap
kelompok disajikan masalah dan diharapkan membuat rancangan anggaran sebagai
produknya. Disajikan masalah berdasarkan tugas proyek sebelumnya jika pada
bagian sisa tanah akan ditanami tanaman hias, mereka diminta
membuat
perencanaan untuk panjang keliling halaman atau rumah yang akan ditanami
tanaman hias pada desain yang kalian buat, dan perkirakan
anggaran untuk membeli tanaman hias. Mereka diharap membuat rencana pada desain
disepanjang bagian mana sajakah akan ditanami tanaman hias, menentukan jenis
tanaman hias yang diinginkan dan melakukan suvey harga tanaman hias.
Pertemuan ke-4
Pada pertemuan ini, kelompok melanjutkan ke tahap pelaksanaan, guru
selalu mengamati kegiatan kelompok di kelas yang pada tahap ini mereka
melakukan perhitungan dan membuat sehingga produk akhirnya berupa catatan dan deskripsi hasil perencanaan kelompok,
hasil survey dan hasil perhitungan terhadap tugas proyek yang disusun secara
rinci. Catatan dan deskripsi dilengkapi bukti telah melakukan survey,
perencanaan dan perhitungan dilakukan dengan benar serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Pertemuan ke-5
Pada pertemuan ini, siswa melanjutkan proyek berikutnya dan pada kesempatan
ini mereka dipersilahkan melakukan tahap perencanaan. Proyek ketiga ini adalah
membuat perencanaan
anggaran untuk mengecat setiap ruangan, apabila diketahui 1 kaleng cat dengan
volume 2,5 kg diperkirakan dapat melapisi area 15 m2 sebanyak dua
kali pengecatan, Mereka diharap membuat rencana dari desain yang telah
dibuat, mereka mendiskusikan cat apa saja yang mereka butuhkan, dan survey
harga kaleng cat yang mereka butuhkan, dan mencatat semua langkah yang akan
mereka lakukan untuk melaksanakan tugas proyek ini.
Pertemuan ke-6
Pada pertemuan ini, informasi dan perencanaan yang telah dibuat padapertemuan
sebelumnya diolah bersama-sama di dalam kelompok, laporan untuk tahap ini
disusun secara rinci sebagai produk akhir. Pada akhir pembelajaran, guru
memberikan instruksi bagi setiap kelompok untuk mempelajari dirumah, membaca
literatur yang berkaitan dengan proyek berikutnya, dan ketika pertemuan
berikutnya, masing-masing dapat memberikan ide untuk perencanaan proyek
terakhir.
Pertemuan ke-7
Pada pertemuan ini, siswa bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing
menyusun perencanaan untuk membuat maket sederhana berdasarkan desain yang
mereka buat saat proyek pertama. Di dalam kelompok siswa diharapkan mendaftar
semua kebutuhan yang mereka perlukan, dan mengorganisasikan setiap anggota
untuk melakukan tugasnya masing-masing dalam mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan
dan yang harus dilakukan setiap anggota kelompok. Diharapkan setiap kelompok
mempunyai catatan untuk tahap perencanaan yang mereka buat.
Pertemuan ke-8
Pada pertemuan ini, siswa dipersilahkan membangun maket sederhana
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Dan produk akhir berupa maket
sederhana ini akan menggambarkan usaha dan kerjasama yang dilakukan oleh
kelompok. Setelah berakhir pembuatan produk, guru meminta siswa membuat laporan
akhir seluruh tugas proyek secara tertulis dan produk yang telah dihasilkan
akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke-9 dan ke-10
Pengumpulan laporan dan presentasi kelompok dan Tes Akhir.
Subscribe to:
Posts (Atom)