Wednesday 16 April 2014

Tottaly Commited

In the Bible, the meaning of commitment.How do we inherit eternal life ? How can we know GOD , the living God ? we will find later that the answer to these questions is closely associated with commitment in biblical teaching. Commitment is an act, on our part, as a response to God . There is no point to talk about commitment if a person does not have the intention to commit. So the purpose of decomposition about the commitment here is to help us make a specific and active response to God , and not just gain knowledge only. I want basing in the Bible, the Word of God, not human ideas. The goal is a breakthrough (breakthrough) in our relationship with God. And for those of you who have made a commitment to God, I hope this can help you to get rid of all obstacles that may exist between God and you.

Tuesday 15 April 2014

Pembelajaran Abad-21

Prinsip-prinsip yang dikembangkan untuk pembelajaran abad-21 adalah: memiliki konteks dunia nyata, menggunakan dan menerapkan keahlian serta pengetahuan, menggunakan banyak strategi atau solusi ganda, berperan sebagai "kail" untuk menarik siswa ke dalam pembelajaran yang bermakna, dan menekankan refleksi pribadi dan penilaian pribadi siswa.

Pembelajaran abad-21 membutuhkan teknik penilaian otentik, dengan tugas praktik (performance task) misalnya adalah kegiatan, persoalan, atau proyek yang membuat siswa memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan bisa mereka lakukan. tugas ini berdasarkan materi pengetahuan dan keterampilan memproses sebelumnya, seperti kebiasaan kerja, dan meningkatkan pembelajaran ketika siswa mengolah dan menyatukan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran tersebut.

Tugas harus menarik bagi siswa dan juga harus terkait dengan materi penting, keahlian mengolah dan perancangan kerja kurikulum. Penyusunan kriteria penilaian itu sangat rumit karena tugas yang kompleks tidak bisa dinilai menggunakan kriteria yang sederhana. Jika tugas penilaian mencakup beberapa elemen seperti laporan tertulis, presentasi lisan, dan proyek kreatif, setiap elemen tersebut perlu memiliki serangkaian kriteria penilaian yang bersesuaian (bukti pemahaman tiap-tiap kategori)

Sunday 13 April 2014

PENGAWAS SEKOLAH PROFESIONAL




  1. PENGAWAS DAN KEPENGAWASAN
Pengawas sekolah adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah (PP 74 Tahun 2008). Kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional guru.

  1. PERAN PENGAWAS SEKOLAH
Pengawas sekolah memiliki peran yang signifikan dan strategis dalam proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolah. Dalam konteks ini peran pengawas sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawas yang harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan (PP 19 tahun 2005, pasal 55). Peran tersebut berkaitan dengan tugas pokok pengawas dalam melakukan supervise manajerial dan akademik serta pembinaan dan peran pembinaan, pemantauan dan penilaian. Peran pengawas sekolah dalam pembinaan setidaknya sebagai teladan bagi sekolah dan sebagai rekan kerja serasi dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolah binaannya. Peran pengawasan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan supervise yang bersifat ilmiah, klinis, manusiawi, kolaboratif, artistic, interpretative, dan berbasis kondisi social budaya. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran.

  1. PENGAWAS SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
Pengawas professional adalah pengawas sekolah yang melaksanakan tugas pokok kepengawasan yang terdiri dari melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial serta kegiatan pembimbingan dan pelatihan professional guru dengan optimal yang didukung oleh standar dimensi kompetensi prasyarat yang dibutuhkan yang berkaitan dengan (1) pengawasan sekolah, (2) pengembangan profesi, (3) teknis professional, dan wawasan kependidikan. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme pengawas sekolah melakukan pengembangan profesi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin komplek dan untuk lebih mengarahkan sekolah kea rah pencapaian tujuan pendiidikan nasional yang efektif, efisien, dan produktif.
Seorang pengawas professional dalam melakukan tugas pengawasan harus memiliki : (1) kecermatan melihat kondisi sekolah, (2) ketajaman analisis dan sintesis, (3) ketepatan dan kreatifitas dalammemberikan treatment yang diperlukan, serta (4) kemampuan berkomunikasi yang baik dengan setiap individu di sekolah.
Karakteristik yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah yang professional diantaranya :
1.      Menampilkan kemampuan pengawasan dalam bentuk kinerja.
2.      Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
3.      Melaksanakan tugas kepengawasan secara efektif, dan efisien.
4.      Memberikan layanan prima untuk semua pemangku kepentingan.
5.      Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.
6.      Mengembangkan metode dan strategikerja kepengawasan secara terus menerus.
7.      Memiliki kapasitas untuk bekerja secara mandiri.
8.      Memiliki tanggung jawab profesi.
9.      Mematuhi kode etik profesi pengawas. 
10. Memiliki komitmen dan menjadi anggota organisasi profesi kepengawasan sekolah.

Saturday 12 April 2014

Pebelajaran Berbasis Proyek



DESAIN PROYEK BERKELOMPOK

Satuan Pendidikan :     SMK
Mata Pelajaran          :    Matematika
Kelas                           :    X
Kompetensi dasar   :    2.2  Menentukan keliling dan luas daerah bidang datar.
Indikator                   :    Siswa dapat menerapkan berbagai konsep dalam menghitung luas dan keliling bangun datar, membuat model dan penyelesaian terhadap proyek matematika membuat desain rumah ideal dan maket sederhana.
Materi                          :    Geometri Dimensi Dua

Rancangan Perlakuan
Proyek berkelompok (Group Project) akan dilakukan di kelas kontrol, dalam pelaksanaannya perlakuan melibatkan satu orang guru mata pelajaran matematika. Peneliti akan berkolaborasi dengan guru mata palajaran untuk mempersiapkan perlakuan di kelas kontrol tersebut.
Pertemuan ke-1
Setelah guru menyampaikan materi pelajaran geometri dimensi dua, satu jam pelajaran terakhir sama dengan 45 menit, guru memberikan motivasi atau ilustrasi kepada siswa mengenai bangun datar yang ada di kehidupan sekitar kita dan kemudian mengajak siswa untuk melakukan tugas proyek. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing kelompok dapat terdiri atas 3 – 4 orang siswa. Tugas proyek dan langkah-langkah pengerjaan dibagikan kepada setiap kelompok untuk dipelajari. Dan siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada hal yang kurang dimengerti terhadap tugas proyek tersebut.
Pada pertemuan ini diharapkan siswa di dalam kelompok mulai melakukan tahap perencanaan bagi tugas proyek pertama membuat desain rumah ideal beserta ukuran dan spesifikasi pada desainnya dengan luas tanah yang ditentukan berukuran 15 m x 30 m, siswa dipersilahkan untuk secara bersama-sama di kelompok masing-masing merencanakan spesifikasi bagian ruangan yang diinginkan dalam desain rumah secara rinci, membuat daftar alat dan bahan yang dibutuhkan, mencatat setiap langkah yang dilakukan pada tahap ini. Setelah melakukan tahap perencanaan diharapkan pada pertemuan berikutnya, kelompok telah siap melakukan tahapan selanjutnya pada pertemuan kedua.

Pertemuan ke-2
Pada pertemuan kedua ini, kelompok melanjutkan tahap pelaksanaan dari proyek pertama yaitu, berkolaborasi membuat ukuran rumah ideal yang tepat dan sesuai dengan ukuran luas tanah yang disediakan pada soal proyek. Dan diharapkan siswa saling berkoordinasi dalam membuat gambar desain dengan baik, kemudian mencatat setiap langkah yang dilakukan pada tahap ini.
Pada akhir pelaksanaan proyek ini diharapkan setiap kelompok akan menghasilkan suatu produk, produk berupa gambar desain rumah ideal digambar dengan skala yang tepat, produk berupa gambar desain rumah ideal dilengkapi ukuran dan spesifikasinya, dan gambar desain dibuat dengan tampilan yang menarik

Pertemuan ke-3
Pada pertemuan ini, siswa melanjutkan proyek berikutnya dan pada kesempatan ini mereka dipersilahkan melakukan tahap perencanaan. Proyek kedua ini, setiap kelompok disajikan masalah dan diharapkan membuat rancangan anggaran sebagai produknya. Disajikan masalah berdasarkan tugas proyek sebelumnya jika pada bagian sisa tanah akan ditanami tanaman hias, mereka diminta membuat perencanaan untuk panjang keliling halaman atau rumah yang akan ditanami tanaman hias pada desain yang kalian buat, dan perkirakan anggaran untuk membeli tanaman hias. Mereka diharap membuat rencana pada desain disepanjang bagian mana sajakah akan ditanami tanaman hias, menentukan jenis tanaman hias yang diinginkan dan melakukan suvey harga tanaman hias.

Pertemuan ke-4
Pada pertemuan ini, kelompok melanjutkan ke tahap pelaksanaan, guru selalu mengamati kegiatan kelompok di kelas yang pada tahap ini mereka melakukan perhitungan dan membuat sehingga produk akhirnya berupa catatan dan deskripsi hasil perencanaan kelompok, hasil survey dan hasil perhitungan terhadap tugas proyek yang disusun secara rinci. Catatan dan deskripsi dilengkapi bukti telah melakukan survey, perencanaan dan perhitungan dilakukan dengan benar serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pertemuan ke-5
Pada pertemuan ini, siswa melanjutkan proyek berikutnya dan pada kesempatan ini mereka dipersilahkan melakukan tahap perencanaan. Proyek ketiga ini adalah membuat perencanaan anggaran untuk mengecat setiap ruangan, apabila diketahui 1 kaleng cat dengan volume 2,5 kg diperkirakan dapat melapisi area 15 m2 sebanyak dua kali pengecatan, Mereka diharap membuat rencana dari desain yang telah dibuat, mereka mendiskusikan cat apa saja yang mereka butuhkan, dan survey harga kaleng cat yang mereka butuhkan, dan mencatat semua langkah yang akan mereka lakukan untuk melaksanakan tugas proyek ini.

Pertemuan ke-6
Pada pertemuan ini, informasi dan perencanaan yang telah dibuat padapertemuan sebelumnya diolah bersama-sama di dalam kelompok, laporan untuk tahap ini disusun secara rinci sebagai produk akhir. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan instruksi bagi setiap kelompok untuk mempelajari dirumah, membaca literatur yang berkaitan dengan proyek berikutnya, dan ketika pertemuan berikutnya, masing-masing dapat memberikan ide untuk perencanaan proyek terakhir.

Pertemuan ke-7
Pada pertemuan ini, siswa bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing menyusun perencanaan untuk membuat maket sederhana berdasarkan desain yang mereka buat saat proyek pertama. Di dalam kelompok siswa diharapkan mendaftar semua kebutuhan yang mereka perlukan, dan mengorganisasikan setiap anggota untuk melakukan tugasnya masing-masing dalam mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dan yang harus dilakukan setiap anggota kelompok. Diharapkan setiap kelompok mempunyai catatan untuk tahap perencanaan yang mereka buat.

Pertemuan ke-8
Pada pertemuan ini, siswa dipersilahkan membangun maket sederhana berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Dan produk akhir berupa maket sederhana ini akan menggambarkan usaha dan kerjasama yang dilakukan oleh kelompok. Setelah berakhir pembuatan produk, guru meminta siswa membuat laporan akhir seluruh tugas proyek secara tertulis dan produk yang telah dihasilkan akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ke-9 dan ke-10

Pengumpulan laporan dan presentasi kelompok dan Tes Akhir.